Editor's Vids

Asal Mula Desa Arjasa Kangean

Dahulu kala ditemukan sebuah pulau yang terletak di belahan timur kabupaten sumenep, Yang kini dikenal dengan pulau “KANGEAN “. Oleh raja sumenep, pulau ini dijadikan tempat orang-orang yang mendapatkan hukuman berat karena kesalahan yang sangat besar. Tempat ini juga merupakan tempat  para perompak pada zaman dahulu kala. Tidak hanya perompak, namun para bajak laut dan preman-preman yang mendiami pulau tersebut pada waktu itu .Orang-orang ketika itu menyebutnya dengan pulau kangean karena ketika air laut pasang , pulau itu tidak akan tampak dari kejauhan. Tetapi ketika air surut, Pulau ini akan tampak seperti muncul kepermukaan. Banyak versi yang menyatakan filosofi mengenai pulau ini, diantaranya seperti yang akan dipaparkan untuk selanjutnya. Pulau kangean ini beribukota “Arjasa”, Kota Arjasa sebagai kota kecamatan di pulau kangean.  Nama “Arjasa” yang menjadi nama kecamatan dan desa pada masa kini yang terletak di pulau kangean ini, desa yang menjadi pusat pemerintahan di pulau kangean tersebut, dikarenakan letaknya berada ditengah-tengah pulau kangean.

  1. Ada beberapa hal yang menjadikan pertimbangan Mengenai Nama Arjasa yang dipilih menjadi pusat pemerintahan ketika itu ialah memiliki beragam versi, diantaranya selain tempat itu terletak di tengah-tengah pulau kangean; Dikarenakan Nama Raja yang berawal menjadi arja yang memerintah pada masa itu , kemudian diberitambahan Sa. Arjasa juga menjadi nama sebuah kota di JawaTimur, diantaranya Kota situbondo, dan jember. Mungkin nama itu dipakai untuk nama kembar karena ada keterkaitan sejarah. Kemungkinan juga ada kaitannya Ketika Raja Ken Arok menjadi raja dengan nama Prabu Rajasa, Nama itu dekat dengan nama arjasa. Kemudian Bangsawan keraton sumenep yang biasanya Arja atau Te-arja, sehingga nama itu digunakan untuk nama arjasa, tidak ada sumber  yang memenuhi syarat untuk dijadikan kajian yang akurat, baik dalam bentuk kepustakaan, maupun narasumber, sebab nama itu telah dikenal ratusan tahun yang lalu, Sejak terbentuknya kerajaan Sumenep di bawah pimpinan Arya Wiraraja. Ada beragam versi yang menceritakan tentang desa ini.
Versi yang pertama, Konon Nama desa arjasa Berasal dari nama seorang putra Raja sumenep. Konon dahulu terdapat raja yang bijaksana yang bernama  Arya Wiraraja di daerah sumenep. Pada masa pemerintahannya sangatlah damai dan sejahtera, beliau memiliki putra yang bernama arya jasa. Pada suatu hari di kerajaan itu terjadi sebuah permasalahan yang tak kunjung bisa dipecahkan , sehingga sang raja pun begitu kebingungan untuk mencari cara bagaimana permasalahan ini bisa dipecahkan. Pada suatu malam sang raja bermimpi, didalam mimpi tersebut beliau mendapatkan sebuah petunjuk tentang permasalahan yang telah terjadi di kerajaannya tersebut.
Di dalam mimpi itu beliau diminta agar mengutus putranya untuk pergi bertapa ke sebuah pulau yang terpencil di belahan timur kabupaten sumenep, Tepatnya daerah pulau kangean. Keesokan paginya, sang raja memanggil Arya jasa untuk menyampaikan isi dari mimpinya tersebut kepada arya jasa. Raja memerintah putranya untuk bertapa di daerah belahan timur pulau kangean yang sekarang dikenal oleh masyarakat sebagai desa “patapan” , Desa ini dinamakan desa patapan dikarenakan tempat tersebut merupakan tempat pertapaan sang arya jasa guna mencari petunjuk yang telah dipetuahkan oleh romonya itu, Agar bisa menemukan kekuatan karena di masa itu terjadi kekacauan dalam pemerintahan nya. Dengan kepatuhannya terhadap ayahandanya arya jasa pun melaksanakan apa yang diperintahkan oleh ayahandanya tersebut, walaupun apa yang menjadi perintahnya itu belum begitu jelas baginya dan dia pun belum mengerti akan apa yang harus dilakukan untuk selanjutnya. Arja jasa turut perihatin akan apa yang tengah terjadi di kerajaannya itu, sehingga dia dengan semangat dan gigih melaksanakan apa yang sudah diperintahkan oleh ayahandanya tersebut. Arya jasa pun meninggalkan kerajaan dan pergi untuk melaksanakan petuah dari ayahandanya tersebut.
Setelah sekian lamanya  bertapa, arya jasa mendapatkan semacam petunjuk mengenai kekuatan itu. Petunjuk tersebut meminta agar arya jasa pergi mengembara mengelilingi pulau kangean tersebut. Kemudian arya jasa pergi mengembara, Setelah beberapa lamanya mengembara akhirnya arja jasa mendapatkan jawaban dari petunjuk tersebut , Petunjuk tersebut mengantarkannya ke sebuah desa , disana Dia menemukan sebuah keris di sebuah desa yang sebelumnya tak bernama, dan kemudian desa tersebut diberi nama yang kini dikenal sebagai desa arjasa. Kemudian  setelah itu, arya jasa kembali mengembara ke tempat lain untuk menyusuri pulau kangean, dia berjalan ke bagian timur, ditempat itu arya jasa melakukan persemedian untuk memanggil romonya agar segera menemuinya di sebuah desa yang sekarang bernama sambakati. Sambakati ber-makna “sembah bakti” yaitu karena ditempat itu merupakan tempat penyerahan keris yang telah ditemukan oleh arya jasa , hasil dari pengembaraannya tersebut. Kepada orang tuanya Keris tersebut diberikan di desa itu sebagai bentuk sebuah bakti putranya demi kesejahteraan rakyat kerajaan. Perjalanan arya jasa tidak berhenti sampai disini, dia kembali berkelana ke belahan barat pulau kangean , kembali dia menempati sebuah kampung  di desa arjasa yang dinamai “Kettheb” . Konon kampung tersebut dinamai “Kettheb” dikarenakan pada waktu itu para penduduk kampong disana mayoritas menjadi khotib (imam jum’at).
Versi yang ke dua, Konon juga diceritakan Bahwa Pulau Kangean itu ialah hanya sebuah hutan, sehingga suatu sa’at datang seorang putri dari kerajaan madura yang bernama putri koneng, Putri koneng tersebut mendatangi kangean dengan berlayar, Tujuannya pergi kesana karena ketika itu putri koneng tengah dimabuk cinta pada seorang sosok joko tole. Namun ayahnya (Raden fatahillah) tidak merestui hubungan mereka berdua, suatu kesedihan yang sangat melukai perasaannya sehingga dia berniat untuk meninggalkan kerajaan kemudian tinggal dipulau kangean tersebut. Berita kepergian putri koneng didengar oleh joko tole dan akhirnya dia berusaha untuk mencari dimana keberadaan putri koneng, dia mencari dan terus mencari dimana keberadaan potre koneng tanpa henti dengan gigihnya dan tidak pernah menyerah. Dia menyusuri keseluruh tempat-tempat, Joko tole mencarinya hingga ke pulau kangean tersebut namun belum ada hasil yang pasti, Dia menyusuri seluruh pelosok pulau kangean tanpa hentinya, namun putri koneng belum juga ditemukan.
Di sisi lain, Ketika itu putri koneng tengah bertapa disebuah Gua yang kini dikenal dengan Gua koneng. Gua itu dinamakan gua koneng dikarenakan gua itu menjadi tempat pertapaan putri koneng menurut kepercayaan warga yang berada di sekitar gua itu.
Setelah beberapa lamanya, putri koneng menetap digua tersebut. Rasa jenuh dan bosan pun menghampiri potre koneng, Akhirnya putri koneng berkeinginan untuk mencari udara segar, putri koneng pergi kesebuah desa. Dan akhirnya tanpa dia sadari ketika itu joko tole menemukan keberadaan putri koneng . kemudian desa itu dinamakan desa arjasa karena desa itu telah berjasa mempertemukan joko tole dengan putri koneng.
Dari berbagai cerita yang sudah dipaparkan diatas,  berikut hanyalah sebatas pemikiran-pemikiran cerita beserta sejarah-sejarah dari orang-orang yang terdahulu . Dimana belum ada fakta yang konkrit, hanya sebatas cerita demi cerita dari orang-orang terdahulu.
Sekian, Mudah-mudahan cerita ini akan selalu diingat oleh masyarakat yang menempati desa tersebut, khususnya saya yang menjadi salah satu penduduk disana.

Sumber : https://ensiklopedimadura.wordpress.com/2013/01/24/asal-mula-desa-arjasa-kangean/

Related News

Tidak ada komentar:

Leave a Reply