Editor's Vids

Siswa di Sumenep Mengaku Kepanasan

Kondisi Sekolah SDN tambukoh
Sumenep, Journalmadura.Com - Belum adanya perbaikan gedung seokolah yang menyebabkan sejumlah siswa harus belajar dibawah tenda itu, menyebabkan kegiatan belajar mengajar (KBM) terganggu. Sebab, selain siswa kepanasan konsentrasi siswa pecah.
”Kami tidak enak belajar seperti ini. Selain bising juga panas. Apalagi saat hujan kami harus mencari tempat teduh yang lain,” kata salah satu siswa Kelas IISsyariah Randani kemarin.
Hal serupa juga dikatakan oleh Dini Kamilatul Hikmah siswa kelas 2 SDN Tambuko. Dirinya mengaku kurang semangat jika tida belajar didalam kelas. ”Kami juga menginkan seperti sekolah lain, saat belajar berada didalam kelas,” terangnya.
ü  Jumlah siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 sebanyak 95 orang.
ü  Jumlah kelas dari kelas 1 hingga kelas 6 sebanyak 4 runang
ü  Kondi bangunan, dua ruang sudah ambruk dan tidka bisa ditempat. Sementara dua ruang lainnya kondisinya sudah tidak layak pakai.
ü  Sementara untuk perkantoran, terpaksa dialihkan ke ruang perpustakaan.
ü  Dua kelas terpaksa belajar di halan sekolah dengan memakai atap tenda dan beralaskan kardus. Jika hujan, KBM dialihkan ke Balan Desa dan satu kelas lainnya terpaska dialihkan di raung perpustakaan.
ü  Jumlah Guru sebanyak 15 orang, rinciannya 5 orang statusnya Pegawai Negeri (PNS) 5 orang GTT dan 5 orang tenga honorer.
ü  Pada tahun 2016 Disdik Sumenep berjanji akan mebantu RKB sebanyak tiga ruang. 
Menanggapi hal itu, Sementara itu, Kepada Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Sumeep Fajarisman emngaku tidak mempunyai solusi alternatif. Sehingga meskiupun sejumlah siswa belajar di bawah tenda tidak menjadi persoalan. Menurutnya terpenting KBM terus berjalan.
Sehingga, sejumlah siswa yang akan melakukan KBM dialam ruangan harus menunggu pembangunan kelas yang baru terselesaikan. ”Kami tidak tahu, yang penting sekolah itu sudah menjadi prioritas untuk dibangun tahun depan,” tukasnya.
Informasinya, anggran yang telah disediakan untuk untuk rehap kelas baru (RKB) sekolah tingkat SD tahun 2015 lumayan besar, yakni mencapai Rp 3,6 miliar. Dana tersebut diperuntukkan rehab gedung SD sebayak 20 sekolah. Selian itu, untuk bantuan rehap gedung berat sebesar Rp 6,6 miliar yang diperuntukkan kepada 30 sekolah dasar. Sementara untuk rehap gedung ringan, pemerintha daerai menyediakan anggaran sebesar Rp 682 juta yang akan diberikan kepada 5 Sekolah dilingkungan Disdik Sumenep. (JM)

Related News

Tidak ada komentar:

Leave a Reply